6 kecerdasan yang perlu diasah oleh pebisnis di era konseptual



Sebagaimana disebutkan pada postingan mengenai era konseptual, bahwa era saat ini adalah bukan era di mana mereka yang menguasai informasi yang akan menguasai dunia, tapi yang menguasai dan mampu mengolah informasi dengan benar-lah yang akan menguasai dunia.

Era konseptual ini dikemukakan oleh seorang penulis berkebangsaan Amerika bernama Daniel Pink.

Menurutnya, di era konseptual ini seorang pebisnis perlu mengasah 6 kecerdasan, yaitu :

  1. Design, not only function
  2. Story, not only argument
  3. Symphony, not only focus
  4. Empathy, not only logic
  5. Play, not only seriousness
  6. Meaning, not only accumulation

DESIGN, not only function


Kecerdasan yang harus dibangun pada posisi ini adalah dalam membuat setiap produk jasa atau layanan jangan semata memperhatikan fungsinya saja, tetapi harus disisipkan sesuatu yang berbeda, unik, dan melibatkan emosi.

Sebagai contoh, dalam mendesain kursi jangan membuat kursi yang hanya bisa untuk tempat duduk saja. Desainlah kursi dengan desain bahan yang unik dan beda atau libatkan emosi pada kursi tersebut misalnya dari bahan bekas sehingga ikut andil dalam memelihara lingkungan.

STORY, not only argument

Informasi yang diterima oleh orang lain sangat berlimpah, untuk itu akan percuma jika anda meyakinkan orang dengan argumen saja. Kecerdasan yang harus dibangun adalah kecerdasan dalam menyusun suatu cerita agar bisa menyentuh emosi jiwa orang lain.

SYMPHONY, not only focus

Kecerdasan ketiga yang harus dibangun adalah kemampuan dalam melihat sesuatu dengan gambar yang lebih besar. Menggabungkan berbagai hal yang ada disekitarnya. Menjadi ahli desain bangunan saja tidak cukup, tetapi dia harus pandai pula menggabungkan dengan bangunan yang ramah lingkungan seperti misalnya mendukung konsep Go Green dan lain sebagainya. Jangan Lagi fokus dan ahli hanya dalam satu bidang saja.

EMPATHY, not only logic

Dalam berhubungan dengan orang lain, sejak perubahan era industri, hubungan antar manusia lebih egois dan lebih transaksional dan logis. Di era konseptual kreatif tidak boleh lagi seperti itu. Namun orang harus dilatih untuk memiliki empati dan memahami emosi orang lain. Harus dibangun kecerdasan untuk mampu menghargai, mampu untuk mendengarkan, dan mampu untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

PLAY, not only seriousness

Pada era konseptual tidak ada lagi sistem kerja yang serius, bekerja dari pagi hingga malam hari. Kerja dengan suasana yang lebih santai dan suasana kerja yang membuat nyaman pegawai justru dibutuhkan untuk menemukan ide-ide segar dan kreatif. Maka tidak heran konsep kantor yang dibangun Google banyak menyediakan arena permainan dan tata ruang kantor yang tidak kaku.

MEANING, not only accumulation

Mengejar kesuksesan dengan mengumpulkan kekayaan ditanamkan pada era industri dan Era informasi. Tetapi yang terjadi justru kekosongan jiwa yang diperoleh pada saat kekayaan tersebut berhasil dikumpulkan sehingga pada era konseptual ini orang lebih aktif pada gerakan-gerakan sosial. Membentuk berbagai komunitas untuk membantu orang lain. Pada era ini spiritualitas lebih meningkat



Sumber: Strategi Anak Muda Bikin Bisnis UKM Go International (2017)

Comments

Popular Posts